Sabtu, 29 November 2008

TSUNAMI HIDUP

Bacaan: Mazmur 91

Walau seribu orang rebah di sisimu ... tetapi itu tidak akan menimpamu.- Mazmur 91:7

Semuanya terjadi dengan begitu tiba-tiba. Tidak pemberitahuan lebih dulu sebelumnya. Tidak ada tanda-tanda yang memberikan isyarat. Bahkan semuanya terjadi dengan begitu cepat dan tak terkendalikan lagi. Alam marah, bumi bergoncang dan badai datang dengan begitu ganasnya. Dalam hitungan menit gempa dan tsunami memporak-porandakan hunian manusia. Tak tersisa banyak, kecuali puing-puing yang berserakkan. Yang lebih mengerikan, ratusan ribu manusia tewas dan ribuan lainnya masih tak diketahui rimbanya. Masih membekas begitu kuat dalam benak kita tragedi alam yang terjadi di penghujung tahun 2004 lalu. Sebuah bencana yang begitu dahsyat!

Gempa dan tsunami itu cukup memberi pelajaran kehidupan kepada kita. Manusia sepertinya tak kuasa melawan alam, seperti apapun juga hebatnya manusia itu. Manusia terlihat begitu lemah dan kecilnya. Kekayaan yang mereka punya tak bisa menyelamatkan. Kekuasaan yang mereka andalkan selama ini tak berguna lagi. Peristiwa yang cukup mengkikis kesombongan manusia bahkan menurunkannya pada titik nol.

Bencana bisa datang dengan tiba-tiba dan dalam sekejap mata semua yang kita punya bisa raib. Bencana itu bisa jadi tragedi alami, namun tak hanya itu saja, mau tahu bencana yang bisa saja terjadi dalam hidup kita? Dokter menunjukkan diagnosa bahwa kita mengidap kanker! Saham kita merosot dan usaha kita merugi. Keluarga kita berantakan. Anak kita terjerat dalam pergaulan buruk dan terlibat dalam tindak kriminal! Itu sekelumit tsunami hidup yang bisa saja terjadi dalam hidup kita.

Tahu bahwa semuanya bisa terjadi dengan tiba-tiba, hendaknya kita sebagai manusia tak lagi berdiri dengan angkuhnya dan menyombongkan diri. Sebaliknya marilah kita belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengharapkan penyertaanNya selalu ada dalam hidup kita. Menyadari betapa kecilnya kita sebagai manusia di hadapan Tuhan membuat kita selalu bergantung dan bersandar kepadaNya. Jika kita hidup dalam lindungan Tuhan, percayalah bahwa kita akan selalu aman dalam naunganNya. Bukankah Alkitab berkata, “Walau seribu orang rebah di sisimu dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”?


Kita akan selalu bergantung kepada Tuhan saat kita menyadari betapa kecilnya kita di hadapanNya.

Tidak ada komentar: